Medan Bisnis - Medan. Tidur merupakan proses mengistirahatkan seluruh anggota tubuh setelah beraktivitas sehari penuh. Tidur yang cukup dapat memberikan kontribusi yang baik bagi seseorang dalam menjalankan rutinitasnya besok hari. Tapi, terkadang gangguan tidur bisa terjadi kepada siapa saja tanpa disadari.
Menurut Fudin Pang, Akp, S.Psi, M.Psi, psikolog dari Accurate Health Centre yang berlokasi di Jalan Tilak No 76 Medan, gangguan tidur seperti igauan dan tidur berjalan disebut dengan Somnambulisme (sleep walking).
Pada usia anak dan remaja gangguan tidur yang rentan terjadi ialah sleepwaking, teror night, dan mimpi buruk. Bagi orang dewasa, gangguan tidur ini berupa sleep walking, teror tidur, mimpi buruk, imsomnia, hipersomnia, dan gangguan jadwal tidur lainnya.
Menurut Fudin, gangguan tidur ini lebih rentan dialami oleh orang dewasa ketimbang anak-anak dengan disertai oleh kecemasan dan depresi. Pria yang berprofesi sebagai sinshe ini menjelaskan, penyebab terjadinya gangguan tidur pada anak-anak dan dewasa biasanya terjadi seiring dengan perkembangan tumbuh besar si anak dan psikogenik (non organik) pada orang dewasa.
Ia mengatakan, gangguan tidur berupa tidur adalah proses yang tidak wajar karena termasuk dalam gangguan jiwa. Sebaliknya, mengigau bukan bagian dari gangguan jiwa karena tidak non organik.” Tidak ada gangguan jiwa organik,” sebut Fudin.
Dalam pandangan masyarakat awam, mengigau berkaitan dengan mimpi. Fudin menerangkan, pada dasarnya tidak ada kaitan yang begitu jelas antara mengigau dengan mimpi karena mengigau belum tentu individu bermimpi. Selain itu jika usia anak-anak ia sudah mengigau bukan karena faktor keturunan. Namun lebih disebabkan oleh faktor psikologis seperti ketakutan, ancaman, perkembangan anak, serta kondisi jiwa yang tidak tenang pada saat aktivitas sehari-hari.
Apabila sedari kecil si anak telah mengalami igauan dan kemungkinan hal itu terus berlanjut sampai besar. Sebenarnya tergantung dengan kondisi jiwa si anak tadi. “Kalau kondisi jiwanya telah membaik maka tidak akan mengigau lagi dan dapat tidur lebih lelap,”jelas akupunkturis tersebut.
Namun, bila terjadi proses lanjutan dari mengigau dan tidur berjalan ini, dapat membahayakan kondisi jiwa karena gangguan tidur merupakan salah satu dari gangguan jiwa lainnya baik mental dan fisik. Biasanya, gangguan tidur akan terjadi pada fase 1/3 awal tidur malam. Seseorang akan terbangun dalam kondisi tidur dan terus berjalan-jalan.
Fudin menjelaskan, jika si pasien mengalami hal ini maka Accurate Health Centre akan melakukan konseling psikologi, hipnoterapi, dan terapi akupuntur. Dalam variasi tidur berjalan, si penderita biasanya akan berjalan-jalan dengan kesadaran yang berubah, wajah bengong, tidak memberikan respon dan komunikasi, bangun tidak mengingat apa-apa, susah dibangunkan atau disadarkan.” Kalau kategori ringan dan berat variasi tidur berjalannya tergantung kualitas, kuantitas, lama dan berat penyakitnya,” ucap Fudin.
Bagi orang tua khususnya, saran Fudin, pengamanan yang dilakukan untuk menghindari risiko cedera yang terjadi pada anak-anak sebagai akibat dari tidur berjalan yang membahayakan ialah perbaikan jiwa, psikoterapi, terapi meditasi, yoga, olahraga, makanan sehat, jauhi kecemasan, depresi, ketakutan, dan hipnoterapi.
Diusahakan juga, saran Fudin, penjagaan dengan baik karena susah sadar dan kurang mendapatkan respon serta komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.” Karena mental yang lemah lebih parah dari fisik yang lemah. Sebab yang mendongkrak fisik adalah mental,” tuturnya.
Fudin menyebutkan, rentang waktu si anak mengalami tidur berjalan tidak dapat ditentukan karena mulai dari anak-anak sampai dewasa bisa saja terjadi. Terakhir Fudin menyarankan, bila orang tua melihat buah hatinya tidur dalam kondisi berjalan sebaiknya berusaha untuk membangunkan dan berkomunikasi dengannya.(wiwik handayani).
"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan
Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com